Rabu, 27 November 2013

                 AWAN




Sebab utama 
terjadinya awan
Sewaktu naik ke atmosfer atas, udara hangat menyebar dan menjadi dingin.Karena sekarang lebih dingin, udara itu tak dapat lagi menahan uap airnya.Sebagian uap air itu mengembun pada butir-butir debu dalam atmosfer dan membentuk titk-titik air. Titik air kelewat kecil ini melayang di udara. Gerakan udara naik atau arus udara juga menahannya hingga tidak jatuh. Jutaan titik air semacam itu melayang bersama dan membentuk awan.Sewaktu naik ke atmosfer atas, udara pun menjadi dingin dan terbentuklah awan. 

Ketika turun dari ketinggian, udara pun menjadi lebih hangat dan awan menghilang. Bentuk awan bermacam-macam. Bentuk awan tergantung pada keadaan cuaca.


Sirokumulus ialah awan tinggi dan kelihatan berkeping-keping

Sirus adalah awan tinggi, lembut dan mirip asap.

Altokumulus ialah awan tengah yang nampak dalam deretan ombak.

Altostratus ialah awan tengah, tembus cahaya hingga matahari tetap tampak.

Nimbostratus adalah awan rendah, tebal dan tanpa bentuk tertentu.

Sratokumulus ialah awan rendah, abu-abu dan nampak berbaris teratur.

Ada berbagai bentuk awan. Bentuk awan sesuai dengan tinggi atau rendahnya tempat awan itu terbentuk. Di tempat paling tinggi terbentuklah awan sirus. Bentuk awan ini mirip benang putih berbulu. Di tempat agak rendah ada awan yang bentuknya mirip kapas. Tetapi bentuk awan tidak hanya disebabkan oleh tinggi atau rendahnya tempat. Angin pun menyebabkan awan beraneka macam bentuknya.

Ada awan tipis dan ada pula awan tebal. Cahaya matahari mudah melewati awan tipis. Oleh sebab itu awan tipis tampak cerah atau putih. Awan yang tebal sulit ditembus cahaya. Bagian-bagian awan yang tertembus cahaya akan berwarna putih. Bagian-bagian yang tidak tertembus cahaya akan berwarna gelap atau hitam.

             ANGIN

Angin adalah gerakan udara yang disebabkan perubahan suhu, yang selanjutnya yang menyebabkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan turun jika suhunya tinggi. Angin bertiup dari daerah suhu rendah ke daerah suhu tinggi. Jadi angin bertiup dari daerah tekanan tinggi (suhu rendah) ke daerah tekanan rendah (suhu tinggi ). Tempat-tempat sepanjang pantai mendapat angin laut sejuk yang bertiup ke darat pada siang hari; pada malam hari angin darat sejuk bertiup ke laut. Angin darat dan angin laut seperti itu terjadi sepanjang tepi danau.
 


Layang-layang ikan kakap Jepang melambai-lambai bertiup angin

 

Sebagaimana air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, demikian pula udara mengalir dari tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Jadi, angin diatas permukaan bumi bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Gerakan putaran bumi juga mempengaruhi arah angin. Gerakan itu menyebabkan angin berbelok ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan.



   Teori Tentang Terjadinya Guruh

Guruh atau geledek atau orang jawa biasa menyebutnya dengan geluduk adalah sebuah kata yang diperuntukkan untuk menggambarkan gelombang kejut suara yang terjadi akibat pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat pada waktu dilalui oleh tangkapan kilat.Penyebab terjadinya guruh itu sendiri karena tangkapan/sambaran kilat tersebut mengakibatkan udara berubah menjadi gas dengan bagian tertentu dari partikel terionisasi (plasma) yang kemudian meledak.
Fenomena alam ini terjadi pada waktu bersamaan dengan terjadinya petir. Meskipun sebenarnya terjadi secara bersamaan, namun cahaya kilat akan terlihat terlebih dahulu daripada suara guruh. Hal ini disebabkan, karena cahaya lebih cepat merambat daripada suara. Kecepatan cahaya = 186.000 mil/299.338 km/detik, sedangan kecepatan suara = 700 mil/1.126 km/jam (tergantung kelembapan, temperatur serta tekanan udara).

Teori pertama yang ada dan dikemukakan oleh Aristoteles, seorang filsuf Yunani. Ia mengemukakan, guruh disebabkan oleh awan yang bertabrakan. Penyebab terjadinya guruh telah menjadi subjek spekulasi dan penelitiaan ilmiah pada abad ketiga Masehi, kemudian muncul berbagai teori-teori lain mengenai terjadinya guruh.
Namun, sekitar pada abad 20, diperoleh kesepakatan dari berbagai spekulasi ilmu pengetahuandan pendapat penelitian ilmiah, terjadinya guruh diakibatkan gelombang kejut suara yang terjadi akibat pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat pada waktu dilalui oleh tangkapan kilat.

Ilmu alam


Tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu obyek yang dipelajari oleh ilmu alam
Ilmu alam (bahasa Inggrisnatural science; atau ilmu pengetahuan alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmudimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.[1]
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" 
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosialhumaniorateologi, dan seni.
Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat IPA).
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti[2].
Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam" kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).